♥ Rachmitha Denvy Thania ♥
Jumat, 12 Desember 2014
--"
Hmm uas udah selsai teman, tinggal nunggu hasilnya ;) semoga bagus bagus. Amiinn. Sekarang aku nggak nge-post cerpen, aku pengen curhat :). aku punya cowok sebut aja dia A, kita udah ada 6 bulan 2 minggu. kemaren aku putusin dia karena aku nggak kuat ngadepin semua sikapya ke aku, tapi dia gak mau jadi kita gak jadi putus.oke. aku mau flashback. Dulu, A itu nunjukin banget sikap butuhnya sama aku, tapi sekarang beda. Dia punya banyak teman yang mungkin lebih cantik dari aku, lebih menarik dari aku, lebih bisa ngebuat hatinya tenang lebih dari aku, tapi anehnya tiap kali aku bertanya "Kamu bosen sama aku, kamu kenapa sih, sekarang lagi naksir siapa sih?" A selalu menjawab "nggak kok, siapa juga yang naksir cewek". Oke pertama kali di gituin aku sabar, tapi berulang-ulang kali dia mengabaikan aku, aku juga tetep sabar karna aku sayang banget sama dia. tanggal 11-12-2014 waktu aku lagi latihan keroncong di sanggar, aku kaget pas temenku bilang "Kemarin A pergi ke pasar malem ya?"
Hah, ke pasar malem? tega banget, malemnya udah gak sms aku, aku tungguin sampek jam 12 malem dia gak sms sms ternyata pergi ke pasar malem! Haha.. disitu banyak banget temen temen regu keroncong yang ngliat aku nangis tapi juga ketawa. Iya. Aku nangis sedih banget nget nget ! (sorry alay) banyangin ! Kalian yang selalu sabar, tapi sabarnya kalian itu gak dihargain? sakit hati kan pastinya? nah, hal itu yang aku rasain pas aku tau kalo si A pergi ke pasar malem sama temen-temennya. aku pikir, udah gak ada lagi yang perlu disabarin, aku langsung sms dia minta putus, dan dia bilang blaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaablaaaaaaaaaaaaaaablaaaaaaaa ngejelasin ini itu yang intinya dia minta maaf, dia keberatan kalo aku putusin, dan katanya dia gak tau kenapa tadi malem bisa sejahat itu sama aku? *Hah? gatau? yang bener aja, harusnya kan kalo gak sayang gak cinta ngomong ! gausah nyakitin pelan pelan*. hmmm. dan waktu itu kita debat sampe isya', dn aku ngambl keputusan gajadi mutusin dia. Kita baikan.
13.12.2014 Hari ini, aku buka twitter nyari info dari UNESA tentang penampilan anak recoda (regu keroncong ) yang tadi tampil bareng mereka di smada. alhasil, aku gak nemu. pas aku geser scrolldown nya, aku nemu akun @blablabla, dan dia itu temennya si A. aku bukain tuh frofilnya, dan aku nemu foto bareng mereka waktu di pasar malem. tau nggak sih kalian apa yang buat aku sakit hati? DIA NAIK KOMEDI PUTER DAN DUDUK DI SAMPING C E W E K YANG AKU CEMBURUIN ! Haha, andai aku di atas tebing, aku pengen teriak sekenceng-kencengnya, ngomong kalo Aku Benci Perlakuanmu Kepadaku, Benciii !!
Jumat, 24 Oktober 2014
YANG TERPENDAM♥
Pagi yang begitu dingin membuatku
enggan beranjak dari tempat tidur. Kupandangi jendela kamarku, terlihat awan
yang menggumpal pertanda akan turun hujan. Sang matahari tidak menyapaku pada
pagi hari ini, kutarik selimut tebalku agar aku merasa lebih hangat. “Dina
sayang .. cepat bangun, kamu nggak sekolah?” teriak mamaku dari dapur. “Iya
maa, 5 menit lagi, masih ngantuk nih..” teriakku menjawab mama. Kemudian ketika
aku membuka mata, aku terkejut melihat mama sudah berada di samping tempat
tidurku, sambil menunjuk ke jam dinding kamarku “ Lihat ! ini sudah pukul
06.15, kamu harus cepat-cepat pergi ke sekolah nanti malah terlambat.Buruan
mandi!”
Aku pun langsung bangun geragapan
dan bergegas ke kamar mandi agar mama tidak mengomeli aku lagi. Air yang begitu
dingin kuguyurkan ke badanku. Selesai mandi aku sarapan bersama keluarga
kecilku yang terdiri dari mamaku Vina, papaku Andi, dan kakak cantik ku yang
bernama Resti. Menu makanku pagi hari ini adalah nasi goreng telur.Tiada yang
bisa mengalahkan cita rasa nasi goreng buatan mamaku, aku sagat menyukai nasi
goreng telur buatan mama.
Setelah selesai sarapan, aku
berangkat ke sekolah bersama kakakku. Di perjalanan, aku berbincang-bincang
dengan kakak membahas tentang sekolahnya. Aku masih duduk di bangku kelas 3
SMP, sedangkan kakakku sekarang kelas 3 SMA. Yaa .. kita dilahirkan hanya
selisih 3 tahun. Kakakku juga menceritakan tentang kisah cintanya bersama
seorang laki-laki bernama Farid. Ia berasal dari sekolah yang berbeda dari
kakak, setahu ku hubungan mereka sudah lama, ada mungkin 2 tahun. Cinta mereka
berdua sangatlah kuat. Kesetiaanlah yang selalu mereka pegang teguh. Namun
belum sampai selesai ia bercerita, ia menghentikan sepeda motornya, lalu
berkata “ Udah na, nanti aja dilanjutin ceritanya sepulang sekolah”. Ternyata aku sudah sampai
di depan sekolah yaitu SMP 2 Bandung. Aku pun langsung turun dari sepeda dan
berpamitan kepada kakak kemudian memasuki kelas.
Saat aku berjalan memasuki kelas,
kulihat seoarang laki-laki yang sedang berjalan dengan ketangguhannya melewati depan kelasku. Ia bernama alvin, ia
teman sekelasku yaitu 9F. Kuakui, sejujurnya aku sudah lama menyimpan rasa
dengannya. Entah apa yang aku rasakan ini apakah aku menyukainya hanya sebagai
teman sekelas yang caring, pintar dan pandai bergaul ataukah aku menyukainya
lebih dari hanya sebatas teman.Setiap ia berada di dekatku, aku merasa nyaman.
Tak ingin rasanya berada jauh darinya. Jantungku juga selalu deg-deg an saat ia
berada di depan mataku dan mendekatiku. “Ah menyebalkan, kenapa aku bisa punya
rasa ini kepadamu vin..” gumamku.
Sesampai di kelas, aku duduk dan
bercanda serta bergurau bersama sahabat-sahabatku. Kulihat alvin juga sedang
bercanda dengan teman sebangkunya yang bernama viko. Yaa ... viko adalah teman
dekat alvin. Kemana alvin pergi, disamping alvin selalu ada viko. Tapi viko
tidak seperti alvin, ia kurang pandai bergaul ia pendiam, terkadang berbicara
tetapi sekali berbicara selalu menimbulkan canda tawaan ku dan teman-teman
semua, tak terkecuali alvin. Ketika melihat alvin tersenyum, aku tenang..
rasanya tiada hal di dunia ini yang membuatku tenang selain melihat senyuman
manis di bibir alvin. Tapi khayalanku itu harus kuhapus bersih-bersih, karena
tak lama lagi sudah Ujian Nasional, aku harus fokus, fokus, dan fokus hanya
pada Ujian Nasional, tidak pada yang lain termasuk memikirkan alvin.
Bel istirahat pun terdengar,
kebiasaan di sekolahku ketika bel istirahat adalah pergi ke masjid untuk
melaksanakan ibadah sholat dhuha. Aku dan teman-teman pergi ke mushola untuk
melaksanakan sholat dhuha tak terkecuali alvin. Satu-satunya teman cowokku yang
rajin sholat dhuha adalah dia, alvin. Itulah yang menyebabkan aku menyukai
serta mengaguminya selain ia tampan, baik, dan pintar, ia juga anak yang rajin
beribadah J.
Tapi sudahlah, aku tidak boleh terlarut kedalam perasaan yang terpendamku ini
kepada alvin.
Setelah melaksanakan sholat
dhuha, aku kembali ke kelas. Tak lama kemudian bel masuk terdengar, aku pun mengikuti
pelajaran yang diajarkan oleh guruku. Saat itu adalah pelajaran matematika,
yang mengajar adalah Bu Isna. Entah mengapa ketika diajar oleh bu isna aku
selalu mengantuk, teman-temanku juga merasakan hal yang sama denganku, yaitu
mengantuk ketika diajar oleh bu isna. Saat itu bu isna menerangkan pelajaran,
anehnya.. mataku tertuju pada alvin, aku terkesima melihat ketampanannya dari
samping. “Kamu ganteng banget sih vin, pengen banget deh bisa jadi pacar kamu
kamu” pikirku. Tiba-tiba alvin juga menoleh dan memandangiku, cukup lama ia
memperhatikanku. Ku berikan senyum terindahku kepadanya. Perasaanku semakin menjadi-jadi
kepadanya. Tak dapat ku tahan hasratku untuk menjadi pacarnya alvin. Saat itu
aku merasa deg-deg an yang luar biasa, aku sangat bahagia karena selama aku
mengaguminya diam-diam, baru kali ini ia memandangiku cukup lama.
Ketika bel pulang sekolah
dibunyikan, aku dan teman-teman langsung membereskan buku dan berdo’a kemudian
baru pulang. Saat aku ingin mengambil sepatu, aku bertabrakan dengan alvin.
“Ehh ..sorry ya din, aku gak sengaja, aku buru-buru pulang” katanya. “Iya vin, gapapa kok emang mau ada acara di rumah ya, kok buru-buru pulang?” tanyaku. Kemudian aku dan alvin berjalan berdampingan. “Nggak juga sih... ya aku pengen cepet pulang aja.”jawabnya. “Mmm.. iya deh. Oh iya, kamu dijemput siapa?” tanyaku. “Di jemput kakak din”jawabnya. Harus kuakui, alvin memang agak cuek ketika menjawab pertanyaan sesorang yang memang belum terlalu kenal dekat dengannya, misalnya seperti aku meskipun teman sekelasnya. Tetapi bagaimanapun sikapnya kepadaku, aku tetap menghargainya. Sesampai di gerbang sekolah, kulihat kakak ku sudah menunggu ku. Aku pun pulang bersama kakak dan berpisah dari alvin.
“Ehh ..sorry ya din, aku gak sengaja, aku buru-buru pulang” katanya. “Iya vin, gapapa kok emang mau ada acara di rumah ya, kok buru-buru pulang?” tanyaku. Kemudian aku dan alvin berjalan berdampingan. “Nggak juga sih... ya aku pengen cepet pulang aja.”jawabnya. “Mmm.. iya deh. Oh iya, kamu dijemput siapa?” tanyaku. “Di jemput kakak din”jawabnya. Harus kuakui, alvin memang agak cuek ketika menjawab pertanyaan sesorang yang memang belum terlalu kenal dekat dengannya, misalnya seperti aku meskipun teman sekelasnya. Tetapi bagaimanapun sikapnya kepadaku, aku tetap menghargainya. Sesampai di gerbang sekolah, kulihat kakak ku sudah menunggu ku. Aku pun pulang bersama kakak dan berpisah dari alvin.
Di perjalanan pulang, kakak
menggodaku “Cieee... ada yang udah punya cowok nih kayaknya hahaha :-D”.
Ternyata tadi kakak melihatku sedang berjalan di samping alvin. “Apaan sih kak,
dia Cuma temenku kok jangan sotoy deh .. “jawabku.”Dia ganteng dek, kaka doain
deh biar kamu bisa jadian sama dia. Tapi dia kelas apa dek, sekelas sama kamu?”
jawab kakaku lagi.”Iya kak, ah udah deh berhenti godain aku. Aku nggak ada
apa-apa sama dia kok. Tadi cuma jalan bareng aja waktu pulang”jawaban akhirku
agar kakak berhenti menggodaku. Kakak hanya tersenyum melihat ku menjawabnya
dengan nada seakan mengelak. Tapi perasaanku saat kakak berkata seperti itu
membuatku merasa lebih bahagia dan melayang. Sepertinya kakak sudah mengerti
perasaanku kepada alvin. Tak lama, aku dan kakak sampai di depan rumah. Aku
langsung masuk kamar dan mengambil buku harian ku kemudian menuliskan kejadian
yang benar-benar istimewa di hari ini. Yaa.. aku memang suka menulis, tetapi
aku tidak bercita-cita sebagai penulis. Dalam buku harianku itu aku menulis
puisi.
Kau datang membawakanku pelangi
Kau hadirkan senyum terindah
Kau semai kan benih benih rasa cinta di hatiku
Di sepanjang perjalanan hidupku ini
Kau adalah bagian hidupku
Aku ingin menjadi bunga di hatimu
Aku ingin kau tau..
Aku mencintaimu..♥
Kau hadirkan senyum terindah
Kau semai kan benih benih rasa cinta di hatiku
Di sepanjang perjalanan hidupku ini
Kau adalah bagian hidupku
Aku ingin menjadi bunga di hatimu
Aku ingin kau tau..
Aku mencintaimu..♥
Kemudian ...
*Toktoktok*
Ada yang mengetuk pintu kamarku, ketika kubuka ternyata kakakku. “Ngapain dek?”
tanya kakak. “Tiduran kak, capek banget nih”.” Capek kenapa? Capek nungguin pangeran
itu jatuh cinta sama kamu? Hahaha...”.”Ih apaan sih!” jawabku. “udah deh, kakak
juga pernah kali, ngarasain jatuh cinta pandangan pertama. Kamu tadi waktu
pulang kelihatan banget tau kalo lagi naksir sama cowo sekelasmu itu”jawab
kakakku lagi. Aku merasa malu dan kesal saat kakak berkata seperti itu
kepadaku, akhirnya aku menyuruh kakak pergi.”Pergi aja sana kak, sukanya godain
aku terus !”. “Iya iya adekku sayang yang lagi jatuh cinta, hahaha....”.
setelah menggodaku kakak pergi ke kamarnya. Sementara itu, aku kembali menulis
di buku harianku. Banyak sekali yang kutulis tentang kejadian di sekolah siang
ini.
Bersambung....
#tunggu lanjutannya yaa ♥
Minggu, 21 September 2014
----
Kau datang membawakanku pelangi
Kau hadirkan senyum terindah
Kau semai kan benih benih rasa cinta di hatiku
Di sepanjang perjalanan hidupku ini
Kau adalah bagian hidupku
Aku ingin menjadi bunga di hatimu
Aku ingin kau tau..
Aku mencintaimu..
Kau hadirkan senyum terindah
Kau semai kan benih benih rasa cinta di hatiku
Di sepanjang perjalanan hidupku ini
Kau adalah bagian hidupku
Aku ingin menjadi bunga di hatimu
Aku ingin kau tau..
Aku mencintaimu..
Senin, 01 September 2014
----
Kau tahu, aku tak bisa lagi melangkah, mendekatimu
Karena yang menantiku hanyalah penyesalan
Aku tlah kehilangan cintamu
Kau tlah mematahkan cintaku
Kau membuatku hancur... lebih hancur dari cintaku sebelumnya :'( :'(
Karena yang menantiku hanyalah penyesalan
Aku tlah kehilangan cintamu
Kau tlah mematahkan cintaku
Kau membuatku hancur... lebih hancur dari cintaku sebelumnya :'( :'(
Senin, 21 Juli 2014
:)
Kalau dibilang sayang, ya jelas aku sayang.
Kalau dibilang cinta, kurang apalagi cintaku?
Tapi perpisahan tentang cinta kadang tidak bisa kita duga datangnya
Memang tak mudah melupakanmu
Tapi aku harus menjauh agar kau bahagia dengannya
Aku yakin, bisa bahagia tanpamu
Meski harus menyembunyikan luka dibalik senyum :’)
Kalau dibilang cinta, kurang apalagi cintaku?
Tapi perpisahan tentang cinta kadang tidak bisa kita duga datangnya
Memang tak mudah melupakanmu
Tapi aku harus menjauh agar kau bahagia dengannya
Aku yakin, bisa bahagia tanpamu
Meski harus menyembunyikan luka dibalik senyum :’)
My first short story ~ Demi Ibu
Hari masih sangat
gelap tapi suara gemericik air dari
pancuran terdengar jelas ,ternyata suara itu adalah suara ibu Aini yang sedang
berwudlu..Dan segera berangkat ke musholla untuk shalat subuh . kemudian di
sebuah kamar yang sangat sempit ,terlentang seorang anak yang sedang tidur dan
berselimut sarung kumal dengan kedua adiknya, ia bernama Navisha Virani , yang
akrab sekali di panggil Visa oleh para tetangganya dan kedua adiknya
yang bernama Dila dan Dinda.
Visa
adalah seorang anak yang berasal dari keluarga kurang mampu , ia ditinggal oleh
ayahnya sejak kelas 3 SD, sekarang visa masih duduk di bangku Kelas 6 SD,
Adiknya yang bernama Dila kelas 3 SD, sedangkan Dinda masih kecil dia masih
berumur 3 tahun. ibunya bekerja di rumah ibu Risma yang kejam dan serakah sebagai pembantu rumah
tangga . penghasilan juga tidak seberapa , hanya Rp 300.000,00 saja per-bulan .
Sementara
pengeluaran untuk keperluan masak sehari-hari tidak mencukupi , namun keluarga
visa adalah keluarga yang sangat bersyukur atas nikmat yang di berikan oleh
Tuhan Yang Maha Esa , karena ia bisa hidup dan bisa makan sehari –hari walaupun
sangat sederhana . tapi terkadang visa
takut akan biaya masuk SMP yang sangat mahal , ia pun juga ingin masuk SMP unggulan,
oleh karena itu Ia takut keinginannya tidak bisa tercapai , karena tidak ada
biaya .
“Kamu kenapa nak”
? sepertinya kamu sedang memikirkan sesuatu
,,...tanya ibunya...,,
“Ehhh... ada ibu , visa tidak apa-apa bu , visa hanya memikirkan biaya masuk SMP , visa takut tidak ada biaya bu” !!!.(sahut visa)
“Kamu tidak perlu khawatir vis,, ibu sudah memikirkan hal itu ,”
“ibu sudah punya tabungan ? (tanyanya dengan banyak harapan dan ingin tau)
“Sudahlah yang penting kamu masuk SMP , biaya sudah siap. ,,....jawab ibunya
“Ehhh... ada ibu , visa tidak apa-apa bu , visa hanya memikirkan biaya masuk SMP , visa takut tidak ada biaya bu” !!!.(sahut visa)
“Kamu tidak perlu khawatir vis,, ibu sudah memikirkan hal itu ,”
“ibu sudah punya tabungan ? (tanyanya dengan banyak harapan dan ingin tau)
“Sudahlah yang penting kamu masuk SMP , biaya sudah siap. ,,....jawab ibunya
Kemudian ibunya pergi ke dalam kamar ,
tapi kelihatannya ibu Aini sedang sakit , wajahnya pucat sekali . Visa mulai
khawatir , namun Visa mencoba menghapus fikiran negatifnya tersebut .Tak lama
kemudian Visa mendengar seperti batuk seseorang , suara batuk tersebut terdengar
jelas dari kamarnya ibu Aini.
“Itu berarti ibu
sedang sakit” ,( kiranya dalam hati )
Kemudian Visa pergi ke kamar ibunya untuk memastikan apa yang sedang terjadi dengan ibunya.
Kemudian Visa pergi ke kamar ibunya untuk memastikan apa yang sedang terjadi dengan ibunya.
Uhuk.....uhuk.....uhuk
“loh.. ibu kenapa ? ibu sakit ? ayo kita ke dokter bu” !!!! (tanya visa)
“loh.. ibu kenapa ? ibu sakit ? ayo kita ke dokter bu” !!!! (tanya visa)
“ibu tidak apa
apa vis hanya batuk biasa , mungkin sehari dua hari pasti sembuh “ (kata ibunya)
“Ya sudah ibu
istirahat saja ya , tidak usah kerja dulu , nanti kalau sempat visa yang
menggantikan ibu kerja di rumahnya bu Risma ,” (sahut visa )
Kemudian bu Aini
istirahat , dan visa siap – siap berangkat ke sekolah.
“bu, visa berangkat sekolah dulu ya” ? assalammu’alaikum (pamit visa)
“bu, visa berangkat sekolah dulu ya” ? assalammu’alaikum (pamit visa)
“iya vis uhuk....
uhuk ,, hati – hati ya ? (jawab ibunya )
“iya bu” ibu di rumah istirahat saja , jangan kerja dulu yah ?” (kata visa) (dalam hati Visa berkata dengan rintih ) “Ya Allah , lindungilah ibuku , berilah beliau kesehatan agar beliau dapat menemani hambamu yang kesepian ini”
“iya bu” ibu di rumah istirahat saja , jangan kerja dulu yah ?” (kata visa) (dalam hati Visa berkata dengan rintih ) “Ya Allah , lindungilah ibuku , berilah beliau kesehatan agar beliau dapat menemani hambamu yang kesepian ini”
Visa
berangkat ke sekolah dengan hati was-was , karena takut ibunya kenapa-kenapa
dirumah sebab tidak ada yang jaga , tapi saat Visa memikirkan hal itu ,
tiba-tiba dari belakang datang anak perempuat tubuhnya gendut, namanya Mega,
dia datang dari arah belakang langsung menepuk bahu Visa dan mengagetkannya “
Hei cantik, kamu kenapa sih nglamun aja, jangan nglamun dong, ntar kesambet
loh” (hibur mega)
“Duuhh... Mega apaan sih, aku ngga apa – apa kok” (Jawab visa)
“Mmmmhh.. ya udah deh, eh cepetan ke kelas yuk, aku mau nunjukin sesuatu sama kamu.
“Emang mau nunjukin apaan ga ? (tanya visa dengan penuh penasaran)
“Udah lah yuk, kamu kebanyakan nanya deh” (celoteh mega sambil menarik tangan visa)
Sesampai di kelas, Mega mengeluarkan sebuah kotak dan menyerahkannya kepada Visa,
“Ini nih buat kamu, terima yah ini sedikit baju untuk mu, ibu kamu, dan kedua adik kamu” (Sambil menyodorkan kotak itu kepada visa)
“Makasih ya Mega, kamu baik banget sama aku, pasti ibuku dan kedua adikku senang menerima pemberian kamu ini” (sahut visa)
Kemudian, bel pun berdering, semua siswa masuk kelas masing – masing, begitu juga dengan semua teman – teman visa, mereka berbondong-bondong memasuki kelas.
Pelajaran pertama pun dimulai, saat itu waktunya Matematika, Pelajaran matematika sebenarnya pelajaran yang di sukai dan dianggap “enteng” oleh visa dan juga teman-temannya . Hanya saja karena guru yang mengajar adalah guru baru yaitu Bu Yeti dan apalagi guru baru tersebut sangat terkenal galak dan keram, semua siswa kelas 6B jadi merasa malasdan tidak menyukai dengan pelajaran matematika lagi, semua nilai siswa kelas 6B sungguh sangat memprihatinkan, bagamana bisa ? rata-rata siswa hanyalah 6.25, di antara semua anak kelas 6B, rata – rata tertinggi adalah 7, yang meraih adalah visa. Nilai 7 itu pun sebenarnya juga nilai yang masih jelek di mata visa, Visa tidak pernah mendapat nlai 7, sebelumnya ia selalu mendapat nilai 8 atau 9, baru kali ini ia mendapat nilai 7.
“selamat pagi anak – anak” (sapa Bu Yeti kepada anak-anak)
“selamat pagi juga Bu” (jawab anak – anak serentak)
“Kumpulkan tugas matematika kailian hari ini !! (pinta bu yeti, dengan nada sedikit membentak)
Anak – anak pun berbaris kedepan untuk mengumpulkan tugas matematika, setelah semua anak-anak mengumpulkan tugas masing – masing, Bu Yeti langsung menjelaskan tentang bangun datar dan bangun ruang
“Baiklah, sekarang ibu akan menerangkan kalian tentang BAB selanjutnya yaitu Bangun Datar dan Dangun Ruang” (sambil menulis di papan tulis)
Semua murid mendengarkan penjelasan dari Bu Yeti, tapi tidak dengan Visa. Ia malah melamun memikirkan keadaan ibu nya. Ia sangat bersedih menerima musibah yang menimpa ibu nya. Di dalam fikirannya, ia selalu membayangkan “bagaimana keadaan ibu sekarang, Tuhan... sembuhkanlah ibuku. Aku tidak ingin melihatnya menderita seperti itu. lalu bagaimana juga sekolahku jika ibuku sakit, tidak ada yang bekerja, itu berarti tidak ada biaya untuk sekolahku nanti, apa aku haruus putus sekolah” (pikir visa dalam hati)
*Bruaaagghhh* (suara buku yang dilemparkan ke meja belakang oleh Bu Yeti)
“Visa !!! lebih baik kamu keluar dan tidak usah mengikuti pelajaran saya daripada kamu tidak mendengarkan penjelasan dari saya sama sekali, cepat keluar ! (bentak Bu Yeti kepada visa dengan suara keras).
“Maafkan saya bu, saya tidak bermaksud tidak menghargai ibu dalam ....“ (sahut visa)
belum selesai olehnya berbicara, Bu yeti langsung menarik tangan visa keluar
“Kamu ini, alasan saja !! ayo cepat keluar !! (membentak sambil menarik tangan visa)
“Aduh bu.. sakit bu” (rintihnya kesakitan)
Dibawanya visa keluar oleh bu yeti, ia disuruh membersihkan kamar mandi sekolah. Visa hanya bisa merenung, ia sedih memikirkan nasibnya. Namun, kemudian visa menghapus air matanya, ia bergegas mengambil alat kebersihan untuk segera membersihkan lantai kamar mandi, closet, dan dinding kamar mandi yang terlihat sangat kotor. Visa membersihkan kamar mandi hingga siang hari, ia tidak bisa mengikuti pelajaran bahasa indonesia Pak Hartono, yakni jam pelajaran setelah matematika selesai. Tepat pukul 13.00 visa menyelesaikan hukumannya. saat itu, semua murid sudah pulang, tinggal kang maman tukang kebun di sekolah yang masih ada di sana.
"Neng cantik,. kok baru pulang ? teman-teman yang lain kan sudah pulang dari tadi?" (tanya kang maman)
"Iya kang, tadi visa kena hukuman ibu guru baru di sekolah ini, kang maman tau kan ?" (jawab visa)
"Ohh ... ada guru baru neng? siapa ? mengajar apa?"
"Jadi, kang maman belum tau ya ? capek deh .. masak ngga tau sih kang, bu yeti namanya. beliau mengajar matematika"
"Hehehe ... maklum neng, kan dari tadi pagi, kang maman membersihkan rumput di lapangan belakang jadi akang nggak tau keadaan di dalam"
"Ohh iya kang.. ya sudah, visa pamit pulang dulu ya. sudah di tunggu ibu dirumah"
"Iya neng, hati-hati ..."
Visa pun pulang dengan keadaan tubuh yang letih karena sudah membersihkan kamar mandi sekolah sendirian. Namun ia tidak langsung pulang, ia pergi ke rumah ibu rismayanti untuk menggantikan ibunya bekerja. Sesampai di rumah bu risma ,....
"Assalamualaikum bu risma .. "
"Eh vis! kemana ibu kamu ? libur kerja seenaknya sendiri ! rumah saya kotor nih, baju juga belum dicuci! untung saya tadi sudah beli makan di luar jadi saya tidak mati kelaparan nungguin ibu kamu yang sampai siang gini belum datang!"
"Maaf bu, ibu saya sedang sakit jadi dia tidak bisa bekerja untuk beberapa hari ini. tapi, selama ibu saya tidak bekerja, saya yang akan menggantikan ibu saya bekerja di rumah ibu."
"Haahaha .. sekecil kamu mana bisa bekerja anak bodoh ! sudahlah mulai sekarang ibu kamu nggak usah bekerja di rumah saya lagi"
"Bu.. tolong jangan begitu (dengan merintih), kalau ibu saya tidak bekerja, saya dan ibu makan apa.."
"Itu urusan kamu, siapa suruh kerja tidak becus! sudah.. pulang sana!"(mengusir visa)
Visa didorong hingga ia terjatuh dilantai,kepalanya terbentur lantai dan kakinya terkena bongkahan batu besar di depan rumah bu risma, darahnya bercucuran. ketika ia ingin berdiri kakinya seakan kaku tidak bisa di gerak kan. ia pun meminta berteriak meminta tolong. kemudian bu risma keluar dan membantu visa untuk berdiri. tetangga yang lain juga datang untuk membantu visa. visa menangis kesakitan. salah seorang disiana pergi kerumah visa untuk memberi tahu ibunya bahwa visa sedang sakit.Setelah dipanggil, bu aini langsung datang, ia memeluk erat tubuh visa. Bu risma tidak tinggal diam, ia menelepon ambulans. seketika, ambulans tiba visa langsung di bawa ke rumah sakit terdekat dan langsung diperiksa oleh dokter.
Beberapa menit kemudian, dokter keluar dari ruang pemeriksaan. Dokter mengatakan bahwa visa sudah meninggal, ia tidak bisa menyelamatkan nyawa visa. Kepala visa terbentur lantai begitu keras. Bu aini dan bu risma menangis tersedu-sedu melihat nasib visa yang begitu tragis. Apalagi perasaan bu aini yang benar-benar menyesal telah membiarkan anaknya bekerja di rumah bu risma yang kejam itu, meskipun sebelumnya ia tahu bahwa bu risma tidak akan mengizinkan seorangpun bekerja dirumahnya selain bu aini . Ia tersadar, begitu sangat cinta dan sayangnya visa kepadanya, ia rela pulang sekolah dengan keadaan letih langsung ke rumah bu risma hanya untuk menggantikan ia bekerja selama ia sakit.
Selesai ..... :)
“Duuhh... Mega apaan sih, aku ngga apa – apa kok” (Jawab visa)
“Mmmmhh.. ya udah deh, eh cepetan ke kelas yuk, aku mau nunjukin sesuatu sama kamu.
“Emang mau nunjukin apaan ga ? (tanya visa dengan penuh penasaran)
“Udah lah yuk, kamu kebanyakan nanya deh” (celoteh mega sambil menarik tangan visa)
Sesampai di kelas, Mega mengeluarkan sebuah kotak dan menyerahkannya kepada Visa,
“Ini nih buat kamu, terima yah ini sedikit baju untuk mu, ibu kamu, dan kedua adik kamu” (Sambil menyodorkan kotak itu kepada visa)
“Makasih ya Mega, kamu baik banget sama aku, pasti ibuku dan kedua adikku senang menerima pemberian kamu ini” (sahut visa)
Kemudian, bel pun berdering, semua siswa masuk kelas masing – masing, begitu juga dengan semua teman – teman visa, mereka berbondong-bondong memasuki kelas.
Pelajaran pertama pun dimulai, saat itu waktunya Matematika, Pelajaran matematika sebenarnya pelajaran yang di sukai dan dianggap “enteng” oleh visa dan juga teman-temannya . Hanya saja karena guru yang mengajar adalah guru baru yaitu Bu Yeti dan apalagi guru baru tersebut sangat terkenal galak dan keram, semua siswa kelas 6B jadi merasa malasdan tidak menyukai dengan pelajaran matematika lagi, semua nilai siswa kelas 6B sungguh sangat memprihatinkan, bagamana bisa ? rata-rata siswa hanyalah 6.25, di antara semua anak kelas 6B, rata – rata tertinggi adalah 7, yang meraih adalah visa. Nilai 7 itu pun sebenarnya juga nilai yang masih jelek di mata visa, Visa tidak pernah mendapat nlai 7, sebelumnya ia selalu mendapat nilai 8 atau 9, baru kali ini ia mendapat nilai 7.
“selamat pagi anak – anak” (sapa Bu Yeti kepada anak-anak)
“selamat pagi juga Bu” (jawab anak – anak serentak)
“Kumpulkan tugas matematika kailian hari ini !! (pinta bu yeti, dengan nada sedikit membentak)
Anak – anak pun berbaris kedepan untuk mengumpulkan tugas matematika, setelah semua anak-anak mengumpulkan tugas masing – masing, Bu Yeti langsung menjelaskan tentang bangun datar dan bangun ruang
“Baiklah, sekarang ibu akan menerangkan kalian tentang BAB selanjutnya yaitu Bangun Datar dan Dangun Ruang” (sambil menulis di papan tulis)
Semua murid mendengarkan penjelasan dari Bu Yeti, tapi tidak dengan Visa. Ia malah melamun memikirkan keadaan ibu nya. Ia sangat bersedih menerima musibah yang menimpa ibu nya. Di dalam fikirannya, ia selalu membayangkan “bagaimana keadaan ibu sekarang, Tuhan... sembuhkanlah ibuku. Aku tidak ingin melihatnya menderita seperti itu. lalu bagaimana juga sekolahku jika ibuku sakit, tidak ada yang bekerja, itu berarti tidak ada biaya untuk sekolahku nanti, apa aku haruus putus sekolah” (pikir visa dalam hati)
*Bruaaagghhh* (suara buku yang dilemparkan ke meja belakang oleh Bu Yeti)
“Visa !!! lebih baik kamu keluar dan tidak usah mengikuti pelajaran saya daripada kamu tidak mendengarkan penjelasan dari saya sama sekali, cepat keluar ! (bentak Bu Yeti kepada visa dengan suara keras).
“Maafkan saya bu, saya tidak bermaksud tidak menghargai ibu dalam ....“ (sahut visa)
belum selesai olehnya berbicara, Bu yeti langsung menarik tangan visa keluar
“Kamu ini, alasan saja !! ayo cepat keluar !! (membentak sambil menarik tangan visa)
“Aduh bu.. sakit bu” (rintihnya kesakitan)
Dibawanya visa keluar oleh bu yeti, ia disuruh membersihkan kamar mandi sekolah. Visa hanya bisa merenung, ia sedih memikirkan nasibnya. Namun, kemudian visa menghapus air matanya, ia bergegas mengambil alat kebersihan untuk segera membersihkan lantai kamar mandi, closet, dan dinding kamar mandi yang terlihat sangat kotor. Visa membersihkan kamar mandi hingga siang hari, ia tidak bisa mengikuti pelajaran bahasa indonesia Pak Hartono, yakni jam pelajaran setelah matematika selesai. Tepat pukul 13.00 visa menyelesaikan hukumannya. saat itu, semua murid sudah pulang, tinggal kang maman tukang kebun di sekolah yang masih ada di sana.
"Neng cantik,. kok baru pulang ? teman-teman yang lain kan sudah pulang dari tadi?" (tanya kang maman)
"Iya kang, tadi visa kena hukuman ibu guru baru di sekolah ini, kang maman tau kan ?" (jawab visa)
"Ohh ... ada guru baru neng? siapa ? mengajar apa?"
"Jadi, kang maman belum tau ya ? capek deh .. masak ngga tau sih kang, bu yeti namanya. beliau mengajar matematika"
"Hehehe ... maklum neng, kan dari tadi pagi, kang maman membersihkan rumput di lapangan belakang jadi akang nggak tau keadaan di dalam"
"Ohh iya kang.. ya sudah, visa pamit pulang dulu ya. sudah di tunggu ibu dirumah"
"Iya neng, hati-hati ..."
Visa pun pulang dengan keadaan tubuh yang letih karena sudah membersihkan kamar mandi sekolah sendirian. Namun ia tidak langsung pulang, ia pergi ke rumah ibu rismayanti untuk menggantikan ibunya bekerja. Sesampai di rumah bu risma ,....
"Assalamualaikum bu risma .. "
"Eh vis! kemana ibu kamu ? libur kerja seenaknya sendiri ! rumah saya kotor nih, baju juga belum dicuci! untung saya tadi sudah beli makan di luar jadi saya tidak mati kelaparan nungguin ibu kamu yang sampai siang gini belum datang!"
"Maaf bu, ibu saya sedang sakit jadi dia tidak bisa bekerja untuk beberapa hari ini. tapi, selama ibu saya tidak bekerja, saya yang akan menggantikan ibu saya bekerja di rumah ibu."
"Haahaha .. sekecil kamu mana bisa bekerja anak bodoh ! sudahlah mulai sekarang ibu kamu nggak usah bekerja di rumah saya lagi"
"Bu.. tolong jangan begitu (dengan merintih), kalau ibu saya tidak bekerja, saya dan ibu makan apa.."
"Itu urusan kamu, siapa suruh kerja tidak becus! sudah.. pulang sana!"(mengusir visa)
Visa didorong hingga ia terjatuh dilantai,kepalanya terbentur lantai dan kakinya terkena bongkahan batu besar di depan rumah bu risma, darahnya bercucuran. ketika ia ingin berdiri kakinya seakan kaku tidak bisa di gerak kan. ia pun meminta berteriak meminta tolong. kemudian bu risma keluar dan membantu visa untuk berdiri. tetangga yang lain juga datang untuk membantu visa. visa menangis kesakitan. salah seorang disiana pergi kerumah visa untuk memberi tahu ibunya bahwa visa sedang sakit.Setelah dipanggil, bu aini langsung datang, ia memeluk erat tubuh visa. Bu risma tidak tinggal diam, ia menelepon ambulans. seketika, ambulans tiba visa langsung di bawa ke rumah sakit terdekat dan langsung diperiksa oleh dokter.
Beberapa menit kemudian, dokter keluar dari ruang pemeriksaan. Dokter mengatakan bahwa visa sudah meninggal, ia tidak bisa menyelamatkan nyawa visa. Kepala visa terbentur lantai begitu keras. Bu aini dan bu risma menangis tersedu-sedu melihat nasib visa yang begitu tragis. Apalagi perasaan bu aini yang benar-benar menyesal telah membiarkan anaknya bekerja di rumah bu risma yang kejam itu, meskipun sebelumnya ia tahu bahwa bu risma tidak akan mengizinkan seorangpun bekerja dirumahnya selain bu aini . Ia tersadar, begitu sangat cinta dan sayangnya visa kepadanya, ia rela pulang sekolah dengan keadaan letih langsung ke rumah bu risma hanya untuk menggantikan ia bekerja selama ia sakit.
Selesai ..... :)
Langganan:
Komentar
(
Atom
)