Jumat, 24 Oktober 2014

YANG TERPENDAM♥


Pagi yang begitu dingin membuatku enggan beranjak dari tempat tidur. Kupandangi jendela kamarku, terlihat awan yang menggumpal pertanda akan turun hujan. Sang matahari tidak menyapaku pada pagi hari ini, kutarik selimut tebalku agar aku merasa lebih hangat. “Dina sayang .. cepat bangun, kamu nggak sekolah?” teriak mamaku dari dapur. “Iya maa, 5 menit lagi, masih ngantuk nih..” teriakku menjawab mama. Kemudian ketika aku membuka mata, aku terkejut melihat mama sudah berada di samping tempat tidurku, sambil menunjuk ke jam dinding kamarku “ Lihat ! ini sudah pukul 06.15, kamu harus cepat-cepat pergi ke sekolah nanti malah terlambat.Buruan mandi!”
Aku pun langsung bangun geragapan dan bergegas ke kamar mandi agar mama tidak mengomeli aku lagi. Air yang begitu dingin kuguyurkan ke badanku. Selesai mandi aku sarapan bersama keluarga kecilku yang terdiri dari mamaku Vina, papaku Andi, dan kakak cantik ku yang bernama Resti. Menu makanku pagi hari ini adalah nasi goreng telur.Tiada yang bisa mengalahkan cita rasa nasi goreng buatan mamaku, aku sagat menyukai nasi goreng telur buatan mama.
Setelah selesai sarapan, aku berangkat ke sekolah bersama kakakku. Di perjalanan, aku berbincang-bincang dengan kakak membahas tentang sekolahnya. Aku masih duduk di bangku kelas 3 SMP, sedangkan kakakku sekarang kelas 3 SMA. Yaa .. kita dilahirkan hanya selisih 3 tahun. Kakakku juga menceritakan tentang kisah cintanya bersama seorang laki-laki bernama Farid. Ia berasal dari sekolah yang berbeda dari kakak, setahu ku hubungan mereka sudah lama, ada mungkin 2 tahun. Cinta mereka berdua sangatlah kuat. Kesetiaanlah yang selalu mereka pegang teguh. Namun belum sampai selesai ia bercerita, ia menghentikan sepeda motornya, lalu berkata “ Udah na, nanti aja dilanjutin ceritanya  sepulang sekolah”. Ternyata aku sudah sampai di depan sekolah yaitu SMP 2 Bandung. Aku pun langsung turun dari sepeda dan berpamitan kepada kakak kemudian memasuki kelas.
Saat aku berjalan memasuki kelas, kulihat seoarang laki-laki yang sedang berjalan dengan ketangguhannya  melewati depan kelasku. Ia bernama alvin, ia teman sekelasku yaitu 9F. Kuakui, sejujurnya aku sudah lama menyimpan rasa dengannya. Entah apa yang aku rasakan ini apakah aku menyukainya hanya sebagai teman sekelas yang caring, pintar dan pandai bergaul ataukah aku menyukainya lebih dari hanya sebatas teman.Setiap ia berada di dekatku, aku merasa nyaman. Tak ingin rasanya berada jauh darinya. Jantungku juga selalu deg-deg an saat ia berada di depan mataku dan mendekatiku. “Ah menyebalkan, kenapa aku bisa punya rasa ini kepadamu vin..” gumamku.     
Sesampai di kelas, aku duduk dan bercanda serta bergurau bersama sahabat-sahabatku. Kulihat alvin juga sedang bercanda dengan teman sebangkunya yang bernama viko. Yaa ... viko adalah teman dekat alvin. Kemana alvin pergi, disamping alvin selalu ada viko. Tapi viko tidak seperti alvin, ia kurang pandai bergaul ia pendiam, terkadang berbicara tetapi sekali berbicara selalu menimbulkan canda tawaan ku dan teman-teman semua, tak terkecuali alvin. Ketika melihat alvin tersenyum, aku tenang.. rasanya tiada hal di dunia ini yang membuatku tenang selain melihat senyuman manis di bibir alvin. Tapi khayalanku itu harus kuhapus bersih-bersih, karena tak lama lagi sudah Ujian Nasional, aku harus fokus, fokus, dan fokus hanya pada Ujian Nasional, tidak pada yang lain termasuk memikirkan alvin.
Bel istirahat pun terdengar, kebiasaan di sekolahku ketika bel istirahat adalah pergi ke masjid untuk melaksanakan ibadah sholat dhuha. Aku dan teman-teman pergi ke mushola untuk melaksanakan sholat dhuha tak terkecuali alvin. Satu-satunya teman cowokku yang rajin sholat dhuha adalah dia, alvin. Itulah yang menyebabkan aku menyukai serta mengaguminya selain ia tampan, baik, dan pintar, ia juga anak yang rajin beribadah J. Tapi sudahlah, aku tidak boleh terlarut kedalam perasaan yang terpendamku ini kepada alvin.
Setelah melaksanakan sholat dhuha, aku kembali ke kelas. Tak lama kemudian bel masuk terdengar, aku pun mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guruku. Saat itu adalah pelajaran matematika, yang mengajar adalah Bu Isna. Entah mengapa ketika diajar oleh bu isna aku selalu mengantuk, teman-temanku juga merasakan hal yang sama denganku, yaitu mengantuk ketika diajar oleh bu isna. Saat itu bu isna menerangkan pelajaran, anehnya.. mataku tertuju pada alvin, aku terkesima melihat ketampanannya dari samping. “Kamu ganteng banget sih vin, pengen banget deh bisa jadi pacar kamu kamu” pikirku. Tiba-tiba alvin juga menoleh dan memandangiku, cukup lama ia memperhatikanku. Ku berikan senyum terindahku kepadanya. Perasaanku semakin menjadi-jadi kepadanya. Tak dapat ku tahan hasratku untuk menjadi pacarnya alvin. Saat itu aku merasa deg-deg an yang luar biasa, aku sangat bahagia karena selama aku mengaguminya diam-diam, baru kali ini ia memandangiku cukup lama.
Ketika bel pulang sekolah dibunyikan, aku dan teman-teman langsung membereskan buku dan berdo’a kemudian baru pulang. Saat aku ingin mengambil sepatu, aku bertabrakan dengan alvin.
“Ehh ..sorry ya din, aku gak sengaja, aku buru-buru pulang” katanya. “Iya vin, gapapa kok emang mau ada acara di rumah ya, kok buru-buru pulang?” tanyaku. Kemudian aku dan alvin berjalan berdampingan. “Nggak juga sih... ya aku pengen cepet pulang aja.”jawabnya. “Mmm.. iya deh. Oh iya, kamu dijemput siapa?” tanyaku. “Di jemput kakak din”jawabnya. Harus kuakui, alvin memang agak cuek ketika menjawab pertanyaan sesorang yang memang belum terlalu kenal dekat dengannya, misalnya seperti aku meskipun teman sekelasnya. Tetapi bagaimanapun sikapnya kepadaku, aku tetap menghargainya. Sesampai  di gerbang sekolah, kulihat kakak ku sudah menunggu ku. Aku pun pulang bersama kakak dan berpisah dari alvin.
Di perjalanan pulang, kakak menggodaku “Cieee... ada yang udah punya cowok nih kayaknya hahaha :-D”. Ternyata tadi kakak melihatku sedang berjalan di samping alvin. “Apaan sih kak, dia Cuma temenku kok jangan sotoy deh .. “jawabku.”Dia ganteng dek, kaka doain deh biar kamu bisa jadian sama dia. Tapi dia kelas apa dek, sekelas sama kamu?” jawab kakaku lagi.”Iya kak, ah udah deh berhenti godain aku. Aku nggak ada apa-apa sama dia kok. Tadi cuma jalan bareng aja waktu pulang”jawaban akhirku agar kakak berhenti menggodaku. Kakak hanya tersenyum melihat ku menjawabnya dengan nada seakan mengelak. Tapi perasaanku saat kakak berkata seperti itu membuatku merasa lebih bahagia dan melayang. Sepertinya kakak sudah mengerti perasaanku kepada alvin. Tak lama, aku dan kakak sampai di depan rumah. Aku langsung masuk kamar dan mengambil buku harian ku kemudian menuliskan kejadian yang benar-benar istimewa di hari ini. Yaa.. aku memang suka menulis, tetapi aku tidak bercita-cita sebagai penulis. Dalam buku harianku itu aku menulis puisi.
Kau datang membawakanku pelangi
            Kau hadirkan senyum terindah
            Kau semai kan benih benih rasa cinta di hatiku
            Di sepanjang perjalanan hidupku ini

              Kau adalah bagian hidupku
            Aku ingin menjadi bunga di hatimu
            Aku ingin kau tau..
            Aku mencintaimu..♥

Kemudian ...
                *Toktoktok* Ada yang mengetuk pintu kamarku, ketika kubuka ternyata kakakku. “Ngapain dek?” tanya kakak. “Tiduran kak, capek banget nih”.” Capek kenapa? Capek nungguin pangeran itu jatuh cinta sama kamu? Hahaha...”.”Ih apaan sih!” jawabku. “udah deh, kakak juga pernah kali, ngarasain jatuh cinta pandangan pertama. Kamu tadi waktu pulang kelihatan banget tau kalo lagi naksir sama cowo sekelasmu itu”jawab kakakku lagi. Aku merasa malu dan kesal saat kakak berkata seperti itu kepadaku, akhirnya aku menyuruh kakak pergi.”Pergi aja sana kak, sukanya godain aku terus !”. “Iya iya adekku sayang yang lagi jatuh cinta, hahaha....”. setelah menggodaku kakak pergi ke kamarnya. Sementara itu, aku kembali menulis di buku harianku. Banyak sekali yang kutulis tentang kejadian di sekolah siang ini.

Bersambung....


#tunggu lanjutannya yaa ♥